Setelah dzuhur, semua anak pulang ke rumah masing-masing dan ada juga yang langsung berangkat sekolah. Iqbal anak pak Dedy yang baru berusia 8 tahun, dengan bersemangat duduk di belakang motor sang ustadz yang dengan sangat ikhlas mengantar Iqbal ke sekolah seperti pesan ayahnya. Setelah duduk di belakang motor dan mengucap do’a sebelum pergi, maka Iqbal secara reflex memeluk pinggang Ustadz dari belakang. Ustadz meminta Iqbal jangan melepaskan pelukannya dan jangan goyang-goyang di atas motor agar tidak jatuh. “Diam yaa, duduk yang tenang, toh hanya 15 menit saja dari sini, jangan banyak bergerak nanti kamu jatuh, ayo baca do’a bismillahi tawwakaltu ‘alallah….”
Subhanallah, setelah membaca do’a, Iqbal harus mendekap sang usatd yang belum mandi dan Iqbal bingung harus bernafas bagaimana karena ustadznya bau sekali. Sang ustadz tidak menyadari ada seorang anak berusia 8 tahun yang hampir pingsan karena harus mendepak dirinya dan mencium bau tubuhnya selama hampir 15 menit perjalanan. Iqbal bersumpah dalam hati, tidak akan mau lagi naik motor sang usatdz, bukan tidak suka dengan sang ustadz tapi tak tahan dengan baunya. “Ustadz kenapa tidak mandi dulu..” keluh Iqbal setengah menangis setelah berhasil turun dari motor. Dan sebelum Iqbal sempat berlari masuk ke kelasnya, ustadz menarik tangan Iqbal menyuruh Iqbal mencium tangannya dan “hoek” Iqbal tak tahan lagi, tangan ustadz sangat bau bawang dan terasi.
Usatdz baik, membantu istrinya masak makanan, tapi ustadz lupa cuci tangan. Ustadz baik mengajar Iqbal mengaji, namun ustadz lupa mandi. Yaa Allah,, kasihan murid-muridnya bila ustadz terkasih.. bauusekaliii…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar