Minggu, 27 November 2011

kembang - kembang gula (episode 1)

Aroma manis kembang gula buatan ibuku sejenak melintas dalam benak.H-5 Ramadhan ini pasti ibu membuat kembang gula ,sama seperti tahun lalu tahun-tahun saat aku masih menjadi gadis mungil dengan rambut keriting menggantung yang di kuncir kuda.
aku terhenyak. saat suara gedebum pintu tertutup mengagetkan ku. rupanya, Sasmitha Kapoor . teman indiaku ini sedang menenteng dua buah tas belanjaan . hari ini adalah jadwalnya memasak.
Sassy, begitulah aku memanggilnya . adalah seorang gadis punjab berkulit sawo kematangan , tapi, menurutku ia sangat manis . rambutnya hitam legam, lurus dan lebat . dua bulan lalu ia hijrah dalam islam . tahun ini adalah  Ramadhan pertama baginya. "hhh.."ia mendesah kalem . lalu meneruskan kalimatnya yang terpotong oleh lelah "oh, my sweety buddy, woul you help me?"ia memandang ke arahku pertanda pertanyaan di luncurkan kepadaku "absolutely! with my pleasure " jawabku singkat , aku memaklumi Sassy ku coba membuat Ramadhan pertamanya indah , sehingga ia makin merasakan nikmatnya islam *****

dalam benakku masih ada kembang gula , dalam ingatanku masih ada bayang- bayang ibu , aku masih ada dalam lamunan ketika berbuka , Sassy menatapku heran "are you all right?"tanyanya aku hanya mengangguk dan meneruskan acara makan ku . kulihat Suzzane melintas di depan kami . karibku tampak bersedih , matanya sembab , tak biasanya dia baru pulang jam segini .
"got ya tucker ?" tanya ku ia tak merespon hanya meneruskan langkahnya .
apartemen A 23 ruang sederhana tempat kami berteduh ini di huni oleh tiga mahasiswi malang negara dan suku yang berbeda , aku, Sassy dan Suzzane dapat menuntut ilmu di negeri Kanggooro karena beasiswa .  hati kami seolah jadi satu . walaupun Suzzane bukan lah seorang muslim , tapi salah satu kepingan hatiku di bawa olehnya . selepas sholat maghrib , aku dan Sassy menuju kamar di mana Suzzane tersedu dalam kesedihan yang belum kami ketahui . "ada apa ?" kataku dalam english yang cukup lancar Suzzane menggeleng . lalu kami memeluknya erat , kubiarkan Suzzane meneruskan tangisnya . Sassy mengambilkan segelas air putih untuknya, gadis bermata biru , berkulit putih ini mulai tenang setelah meneguk air putih ala Sassy yang ku ketahui sebelum di berikan pada Suzzane dia berkomat- kamit dahulu lalu meniupkannya ke air . ku pasang telingaku lebar . agar setiap kata yang meluncur dari lidah sahabatku ini tak terlewatkan oleh ku

1 komentar: